Resensi Novel Kite Runner : Penyesalan Datang Selalu Terlambat?

Halaman-halaman awal novel ini menggambarkan persahabatan antara dua anak manusia. Mereka adalah Amir dan Hassan. Amir tokoh utama dalam novel ini. Ia adalah anak dari seorang pengusaha kaya raya yang dermawan di kota Kabul. Sedangkan Hasan hanyalah anak seorang pelayanan di rumah Amir. Indah persahabatan mereka terlukis dari aktivitas memanjat pohon poplar, bermain ketapel, menonton film. Hassan merupakan pengejar layang-layang handal yang tahu ke mana layang-layang akan jatuh. Namun Amir menganggap Hassan bukanlah teman melainkan pelayan.

Peristiwa penting terjadi ketika Amir dengan dibantu Hassan memenangkan festival layang-layang musim dingin yang membanggakan. Ketika layang-layang terakhir berhasil diputus, Hassan mengejar layang-layang tersebut untuk Amir. Layang-layang yang paling akhir diputus dalam turnamen merupakan hadiah yang paling berharga dalam tradisi kota Kabul.

Malang bagi Hassan, saat ia mengejar layang-layang ia dikuntit oleh Assef, Wali dan dan Kamal. Mereka betiga adalah gerombolan pemuda nakal di kota Kabul. Hassan yang seorang sendiri tak kuasa melawan tiga orang yang ukuran fisiknya lebih besar dari dia. Ia pun disiksa, dan dilecehkan secara seksual.


Sayangnya, Amir yang melihat kejadian Hasan disiksa itu, tak berbuat apa-apa. Ia berpura-pura seolah ia tidak mengetahui apa yang terjadi terhadap Hassan. Walaupun di dadanya bergemuruh rasa penyesalan atas kepengecutannya tersebut.

“ Sisa hidupku akan kujalani dengan berbeda jika aku melakukannya. Tapi aku tidak melakukannya. Hanya menonton. Terpaku. (hal. 142)
Aku melarikan diri karena aku adalah seorang pengecut. Aku takut kepada assaf dan apa yang mungkin dilakukannya terhadapku (hal. 150)”.

Ketidaknyamanan Amir atas rasa bersalah tersebut disikapi amir dengan cara yang salah yang menambah penyesalannya di kemudian hari. Hubungan Amir dan Hassan pun menjauh. Karena Amir, Hassan pun pergi dari rumah Amir.

Itulah dosa masa lalu yang Amir yang kemudian datang kembali. Terlebih kenyataan yang menyeruak  bahwa ternyata Hassan adalah saudara kandung Amir, Amir yang pengecut,yang sejak kecil tak pernah berani berjuang untuk dirinya sendiri berusaha menebus dosa masa lalunya dan dosa ayahnya.

Kemudian, Sepertiga akhir novel bercerita mengenai perjuangan amir menyelamatkan Sohrab, bagian dari Hassan yang masih tersisa di Kota Kabul. Amir menganggap menyelamatkan Sohrab sebagai penebusan dosa atas kesalahan dia sekaligus dosa ayahnya di masa lalunya.

Hasan mengajarkan tentang kesetiaan, ketulusan dan keberanian untuk membela hak-haknya sebagai seorang manusia yang merdeka. Sedangkan, Amir menggambarkan kebanyakan sikap manusia pada umumnya yang menghidari risiko. Lebih memilih bermain aman, mencari keselamatan untuk dirinya sendiri.

Pesan penting dalam novel ini adalah menegakkan kebenaran lebih besar nilainya dari menjadi pengecut yang menghindar dari apa yang seharusnya dilakukan. Hanya pengecut yang tidak akan melakukan apa-apa. Hanya pengecut yang takut akan rasa sakit.


Di sisi lain novel 496 halaman ini menjadi saksi sejarah bahwa dulu Afganistan adalah sebuah negeri yang indah tidak seperti sekarang yang hancur lebur oleh perang dan konflik.

Ket: Tuisan Ini adalah hasil tulisan resensi novel terkenal berjudul kite runner yang gagal juara saat diikutkan lomba.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Alamat Kanwil dan KPKNL Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Video Malam Pertama Jodha Jalal Tanpa Sensor

Contoh Tata Tertib Technikal Meeting Turnament Fulsal di Kampus Mahasiswa