Sinopsis Cerita Cinta Rama dan Sinta "Ramayana on ANTV"
Ramayana adalah cerita yang sudah populer di Indonesia.
Kini ANTV menayangkan kisah ramayana dalam serial TV yang diimpor dari
India.
Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar bersedia naik takhta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya.
Seperti apa
cerita cinta Rama dan Sinta ANTV apakah sama dengan cerita dalam pikiran anda?
Dalam cerita
di serial Ramayana ANTV Rama diceritakan sebagai putra Mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan
ibukotanya Ayodya. Rama memiliki 3 saudara tiri bernama Barata, Laksmana dan
Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama Kausala, Barata dari
isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan Satrukna dari isterinya
ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun.
Sejak
remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda
tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha.
Berkat keberhasilannya menarik busur pusaka milik Prabu Janaka, ia dihadiahi
putri sulungnya bernama Sinta, sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila,
adik Sinta.
Setelah
Dasarata tua, Rama yang direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal
setelah Kaikeyi mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah
Barata dan Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji
itulah dengan lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan bernama Dandaka,
meskipun dihalangi ibunya maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh
Sinta dan Laksmana.
Namun
kepergian Rama membuat Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk mengisi
kekosongan singgasana, para petinggi kerajaan sepakat mengangkat Barata sebagai
raja. Tapi ia menolak, karena menganggap bahwa takhta itu milik Rama, sang
kakak. Untuk itu Barata disertai parajurit dan punggawanya, menjemput Rama di
hutan.
Saat ketemu
kakaknya, Barata sambil menangis menuturkan perihal kematian Dasarata dan
menyesalkan kehendak ibunya, untuk itu ia dan para punggawanya meminta agar
Rama kembali ke Ayodya dan naik takhta.
Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar bersedia naik takhta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya.
Banyak
cobaan yang dihadapi Rama dan Laksmana, dalam pengembaraannya di hutan. Mereka
harus menghadapi para raksasa yang meresahkan masyarakat di sekitar hutan
Kandaka itu. Musuh yang menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi yang menginginkan
Rama dan Laksmana menjadi suaminya.
Akibatnya,
hidung dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus oleh Laksmana. Dengan menahan
sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya, yaitu Rahwana yang menjadi
raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar Rahwana merebut Sinta dari tangan
Rama. Dengan bantuan Marica yang mengubah diri menjadi kijang keemasan, Sinta
berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka.
Burung
Jatayu yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum
menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib
Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencarinya.Dalam mencari Sinta, Rama
dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa dan Hanuman.
Mereka
mengikat persahabatan dalam suka dan duka. Dengan bantuan Rama, Sugriwa dapat
bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan Subali yang lalim.
Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama mencari Sinta. Dengan
pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali, mereka pergi mencari Sinta.
Atas
petunjuk Sempati, kakak Jatayu, mereka menuju ke pantai selatan. Untuk mencapai
Alengka, Hanuman meloncat dari puncak gunung Mahendra. Setibanya di ibukota
Alengka, Hanuman berhasil menemui Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera
membebaskannya. Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama.
Strategi
penyerbuan pun segera disusun. Atas saran Wibisana, adik Rahwana yang membelot
ke pasukan Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah jembatan jadi,
berhamburanlah pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya, Rahwana dan pasukannya
hancur. Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja Alengka, menggantikan
kakaknya yang mati dalam peperangan.