Bolehkah Minum Obat dengan Teh? Ternyata Tidak Boleh Lho..
Siapa yang suka menderita. Siapa yang suka sakit? Tentu
tidak ada. Tapi kadang menjaga tubuh agar tidak sakit tidak dilakukan. Baru
jika sudah sakit mengeluh dan menyesal.
Banyak orang yang tidak bisa meminum obat dengan air putih.
Ya karena obat yang diresepkan dokter
pada umumnya tidak enak rasanya saat diminum, malah rasanya cenderung pahit.
Oleh karena itu, kita sering mengkonsumsi obat bersama makanan atau minuman
yang mempunyai rasa manis untuk menutupi rasa pahit.
Apalagi bila pasiennya
adalah anak-anak yang biasanya meminum obat dalam bentuk puyer. Orang tua
haruslah pandai mensiasati agar anak mau mengkonsumsi obat yang rasanya tidak
enak tersebut, biasanya dengan mencampurkan obat dengan makanan atau minuman
kesukaan anak mereka.
Salah satu alternatif meminum obat untuk mengurangi rasa tidak enak obat adalah
minumnya dengan teh manis (Hidayat, 2010).
Teh merupakan minuman dengan rasa yang khas sekaligus bermanfaat untuk kesehatan. Biasanya teh digunakan oleh masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mengkonsumsi obat. Harapannya, selain mendapatkan efek sehat dari obat, juga memperoleh efek sehat dari teh.
Masyarakat umumnya tidak mengetahui bahwa teh mengandung senyawa tanin. Tanin dalam teh dapat mengikat berbagai senyawa aktif obat sehingga sukar diabsorpsi atau diserap dari saluran pencernaan. Hal inil mengakibatkan khasiat dari obat berkurang, karena obat bebas yang dapat diabsorpsi oleh tubuh terbatas jumlahnya (Anonim, 2010). Maka seringkali obat sudah habis diminum, namun gejala sakit tidak segera hilang, karena ternyata efek obat tidak maksimal.
Selain mengganggu absorpsi obat, tanin dapat mengganggu
distribusi obat ke jaringan (site of action). Tanin memiliki gugus fenol yang
dapat berikatan dengan protein, sehingga jumlah protein bebas dalam tubuh
berkurang. Hal ini akan mengakibatkan obat bebas yang berada di sistem
sirkulasi tubuh tidak dapat berikatan dengan protein. Akibatnya, jumlah obat
dalam bentuk bebas akan meningkat. Peningkatan ini dapat berefek toksik karena
obat dapat langsung menuju membran sel dan menimbulkan efek berlebihan dalam
tubuh.
Teh juga mengandung kafein (walaupun konsentrasinya lebih
sedikit bila dibandingkan dengan kopi) namun teh juga mempunyai efek stimulan
terhadap susunan syaraf pusat. Maka hindari mengkonsumsi bahan-bahan yang
mengandung kafein (teh), jika dalam pengobatan menggunakan obat-obat yang juga
dapat merangsang susunan syaraf pusat seperti obat-obat asma yang mengandung
teofilin atau epinefrin (Anonim, 2010).
Teh memang memberikan efek kesehatan karena di dalam tubuh berfungsi sebagai antioksidan, untuk menangkap radikal bebas sehingga dapat menghambat penuaan (Arief, 2009).
Namun ternyata setelah dilakukan penelitian, terdapat efek
yang ditimbulkan makanan dan minuman yang diminum bersamaan dengan obat, yaitu
interaksi obat dan makanan dapat mengurangi khasiat obat dan dapat membahayakan
jiwa pasien (bila menimbulkan reaksi yang berlebihan pada susunan saraf pusat oleh
kafein) (Anonim, 2010).
Jadi kesimpulannya adalah tidak usah aneh-aneh dengan meminum obat dengan minuman berbagai rasa agar dapat mengurangi rasa tidak enak dari obat, karena efek yang ditimbulkan justru sebaliknya, yaitu tidak sembuh. Agar aman minumlah obat dengan air putih, karena air putih bersifat netral dan tidak memberikan efek bila bereaksi dengan obat, hanya melarutkan saja.
Comments
Post a Comment
Weblog ini dikunjungi ribuan orang tiap harinya. Terima Kasih atas Kunjungan Anda. Berikan kritik, saran, dan/atau tanggapanmu di kolom komentar. :-)