Rekomendasi dokter THT di Semarang

Berbagi pengalaman dalam dunia perTHTan. Setelah berkutat dengan masalah hidung sampai masuk ke meja operasi dua kali. Kali ini saya mau berbagi cerita mengenai dunia Telinga Hidung dan Tenggorokan lebih khusus yaitu Hidung. 

Jadi ceritanya, dari kecil saya memiliki kelainan tulang hidung yang bengkok atau dalam istilah medis disebut deviasi septum nasi. Pada waktu itu, tahun 2011, karena dirasa cukup mengganggu saya putuskan untuk dilakukan operasi yaitu koreksi deviasi tersebut. 

Singkat cerita saya menjalani operasi dengan lancar di salah satu rumah sakit swasta di Kota Semarang dengan lancar. Setelah operasi saya mengikuti anjuran dokter THT saya untuk kontrol kurang lebih dua kali. Pada saat kontrol yang kedua dokter mengatakan bahwa kondisi hidung saya sudah baik-baik saja. 

Namun, keluhan kembali muncul dan ketika tahun 2013 saya periksakan ke THT ternyata saya mengalami sinekia, bekas operasi saling menempel satu sama lain. Dan oleh Dr. Adriana, dokter THT saya yang baru, saya dianjurkan untuk operasi pelepasan sinekia (karena hanya opsi tersebut yang mungkin).

Dari pengalaman ini kesimpulan yang dapat dipetik adalah (berdasarkan penjelasan dari dokter):

- Kesuksesan dari operasi hidung bergantung pada penanganan setelah operasi (paska operasi yang baik, rutin dan teratur). Jadi beberapa minggu setelah operasi harus sering kontrol ke dokter sampai pastikan kondisi hidung sudah baik menurut dokter.

- Hindari / jangan berenang dan melakukan aktifitas yang berat.

Dari perbandingan beberapa dokter THT di Kota Semarang yang sudah pernah saya datangi, saya lebih merekomendasikan dokter saya yang terakhir yaitu Dr. Adriana (recomended dokter THT menurut saya). Penanganan paska operasinya benar-benar diperhatikan. Tak heran jika pasiennya banyak banget Tempat prakteknya di RS Pantiwilasa Dr. Cipto dan Rumah Sakit Islam Sultan Agung serta di Apotik Kimia Farma jalan Pemuda.

Peralatannya di klinik kimia farma cukup lengkap sudah dilengkapi alat endoskopi hidung.