Kumpulan Kata Kalimat Quotes Inspiratif Gusdur
Kumpulan Kata Kalimat Quotes Inspiratif Gusdur (Abdurrahman Wahid)
1. Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada perbedaan.
2. Tidak boleh lagi ada pembedaan kepada setiap warga negara Indonesia berdasarkan agama, bahasa ibu, kebudayaan serta ideologi.
3. Kalau sekarang ini ada yang menjelekkan nama Islam, kita didik agar membawa nama Islam yang damai.
4. Jadinya kita menjadi bangsa yang jadi bahan tertawaan orang. Masak Timor Leste yang kayak itu saja mereka bisa permainkan kita.
5. Kita ini celaka. 70 persen tanah air kita laut, tetapi garam saja impor. Kalau bodoh sih gak apa-apa, tapi kalau disengaja kok bodoh. Saya tahu impor setiap satu ton dapat 10 dolar. Jadi impor itu hanya menguntungkan yang impor saja.
6. Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing-masing.
7. Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas.
8. Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu.
9. Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.
10. Dari sudut akidah, hak orang Islam nemang lebih tinggi daripada penganut agama lain. Namun, Indonesia bukan negara Islam.
11. Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya.
12. Kita butuh Islam ramah, bukan Islam marah.
13. Menjadi jelas bagi kita bahwa menerima perbedaan pendapat dan asal – muasal bukanlah tanda kelemahan, melainkan menunjukkan kekuatan.
14. Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin.
15. Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesejahteraan kita.
16. Pertanyaan dasarnya adalah, sanggupkah kita sebagai bangsa mengembangkan sikap meninggikan kepentingan bersama itu.
17. Meskipun takut kita jalan terus, berani melompati pagar batas ketakutan tadi, mungkin disitu harga kita ditetapkan.
18. Saya tidak khawatir dengan dominasi minoritas. Itu lahir karena kita yang sering merasa minder.
19. Kita bukanlah mengingat-ingat tahun kejadian, melainkan memahami sejarah sebagai sebuah proses.
20. Tugas para sejarahwan adalah memisahkan fakta sejarah dari mistifikasi, dan dengan demikian, memisahkan kenyataan sejarah dari legenda. Kegagalan seorang sejarahwan untuk melakukan pemisahan seperti itu, hanya akan berujung pada penafsiran yang salah atas sejarah.
21. Gitu aja kok repot!
22. Memuliakan Manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.
23. Demokrasi itu bukan hanya masalah kebebasan saja, tapi juga keadilan dan kesamaan di muka hukum.
2. Tidak boleh lagi ada pembedaan kepada setiap warga negara Indonesia berdasarkan agama, bahasa ibu, kebudayaan serta ideologi.
3. Kalau sekarang ini ada yang menjelekkan nama Islam, kita didik agar membawa nama Islam yang damai.
4. Jadinya kita menjadi bangsa yang jadi bahan tertawaan orang. Masak Timor Leste yang kayak itu saja mereka bisa permainkan kita.
5. Kita ini celaka. 70 persen tanah air kita laut, tetapi garam saja impor. Kalau bodoh sih gak apa-apa, tapi kalau disengaja kok bodoh. Saya tahu impor setiap satu ton dapat 10 dolar. Jadi impor itu hanya menguntungkan yang impor saja.
6. Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing-masing.
7. Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas.
8. Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu.
9. Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.
10. Dari sudut akidah, hak orang Islam nemang lebih tinggi daripada penganut agama lain. Namun, Indonesia bukan negara Islam.
11. Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya.
12. Kita butuh Islam ramah, bukan Islam marah.
13. Menjadi jelas bagi kita bahwa menerima perbedaan pendapat dan asal – muasal bukanlah tanda kelemahan, melainkan menunjukkan kekuatan.
14. Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin.
15. Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesejahteraan kita.
16. Pertanyaan dasarnya adalah, sanggupkah kita sebagai bangsa mengembangkan sikap meninggikan kepentingan bersama itu.
17. Meskipun takut kita jalan terus, berani melompati pagar batas ketakutan tadi, mungkin disitu harga kita ditetapkan.
18. Saya tidak khawatir dengan dominasi minoritas. Itu lahir karena kita yang sering merasa minder.
19. Kita bukanlah mengingat-ingat tahun kejadian, melainkan memahami sejarah sebagai sebuah proses.
20. Tugas para sejarahwan adalah memisahkan fakta sejarah dari mistifikasi, dan dengan demikian, memisahkan kenyataan sejarah dari legenda. Kegagalan seorang sejarahwan untuk melakukan pemisahan seperti itu, hanya akan berujung pada penafsiran yang salah atas sejarah.
21. Gitu aja kok repot!
22. Memuliakan Manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.
23. Demokrasi itu bukan hanya masalah kebebasan saja, tapi juga keadilan dan kesamaan di muka hukum.