Penyebab Musibah Mina Jamaah Haji Iran?
Harian terkemuka al Syarq al Awsath (26/9) merilis pernyataan dari penanggung jawab delegasi jamaah haji Iran: Tindakan Lawan Arus 300 Jamaah Haji Iran Penyebab Musibah di Mina.
Seorang penanggung jawab jamaah haji Iran di lembaga haji Iran, mengungkapkan pada 'al Syarq al Awsath' bahwa 300 jamaah haji Iran telah menyalahi briefing yang disampaikan sehingga menyebabkan peristiwa 'tabrakan' jamaah di jalan 204 Mina yang mengorbankan 717 orang meninggal dan melukai 863 lainnya jamaah haji dari berbagai negara.
Penanggung jawab jamaah haji Iran yang namanya dirahasiakan wartawan 'al Syarq al Awsath' menambahkan bahwa kronologis kesalahan rombongan jamaah haji Iran tersebut dimulai sejak bertolak dari Muzdalifah Kamis pagi (24/9) langsung menuju tempat melontar jumrah.
Rombongan tidak mampir ke perkemahan dulu seperti prosedur biasa yang sudah dilaksanakan untuk menyimpan barang dan menunggu jadwal melempar sehingga mereka berjalan melawan arus di jalan 204 Mina.
Penanggung jawab tersebut menambahkan bahwa rombongan jamaah haji Iran yang terdiri dari 300 jamaah, tidak mematuhi arahan agar menunggu di kemah baru kemudian berangkat melempar jumrah sesuai jadwal. Akhirnya rombongan memutuskan kembali dengan melawan arus yang menyebabkan terjadi tabrakan dengan gelombang jamaah dari arah berlawanan. Dikatakan bahwa rombongan berhenti sejenak, akibatnya terjadi tarikan dan dorongan di jalan yang lebarnya sekitar 20 meter. Keadaan semakin buruk setelah rombongan jamaah Iran tersebut melakukan gerakan 'melawan arus'. Akhirnya terjadilah musibah tersebut.
Wartawan al Syarq al Awsath kemudian merujuk kamera CCTV yang ada di terowongan menuju jumrah, untuk memastikan kekeliruan posisi jamaah Iran. Akhirnya jamaah Iran mengakui hal ini setelah beberapa jam musibah terjadi.
Sesuai aturan muasasah pengurusan jamaah haji yang telah diterima semua pengendali jamaah untuk berkordinasi dengan semua pihak terkait, Pihak pengendali jamaah wajib memastikan keberangkatan seluruh jamaah dari muzdalifah menuju Mina dan setibanya di Mina.
Seluruh jamaah yang tahun ini berjumlah 1,3 juta wajib memasuki area perkemahan. Tujuannya agar jamaah dapat beristirahat dan mengumpulkan tenaga pasca perjalanan dari muzdalifah.
Kemudian ada pembagian kelompok yang dikordinasikan oleh pengendali tiap-tiap negara, pembimbing jamaah dan muthowwif utk persiapan melempar.
Juklak dan juknis disesuaikan dengan aturan pengendali jamaah, hal ini juga berlaku bagi delegasi jamaah dari Iran dan seluruh delegasi negara.
Sementara itu juru bicara pihak keamanan Kementerian Dalam Negeri Saudi, jendral Manshur Atturky mengatakan kepada al Syarq al Awsath bahwa adanya pengaturan kelompok sebagai panduan keamanan untuk mengatur jamaah haji di kota Mekah untuk menjamin keselamatan mereka sepanjang tahun.
Beliau menjelaskan bahaw panduan ini melingkupi panduan pergerakan jamaah dalam jumlah yang sangat besar selama pelaksanaan ibadah haji yang selaras dengan batasan waktu dan tempat yang ditetapkan syariat ataupun panduan untuk jamaah Umrah yang datang pada bulan Ramadhan.
Sumber: al Syarq al Awsath
Penerjemah: @TurmudziDm
Seorang penanggung jawab jamaah haji Iran di lembaga haji Iran, mengungkapkan pada 'al Syarq al Awsath' bahwa 300 jamaah haji Iran telah menyalahi briefing yang disampaikan sehingga menyebabkan peristiwa 'tabrakan' jamaah di jalan 204 Mina yang mengorbankan 717 orang meninggal dan melukai 863 lainnya jamaah haji dari berbagai negara.
Penanggung jawab jamaah haji Iran yang namanya dirahasiakan wartawan 'al Syarq al Awsath' menambahkan bahwa kronologis kesalahan rombongan jamaah haji Iran tersebut dimulai sejak bertolak dari Muzdalifah Kamis pagi (24/9) langsung menuju tempat melontar jumrah.
Rombongan tidak mampir ke perkemahan dulu seperti prosedur biasa yang sudah dilaksanakan untuk menyimpan barang dan menunggu jadwal melempar sehingga mereka berjalan melawan arus di jalan 204 Mina.
Penanggung jawab tersebut menambahkan bahwa rombongan jamaah haji Iran yang terdiri dari 300 jamaah, tidak mematuhi arahan agar menunggu di kemah baru kemudian berangkat melempar jumrah sesuai jadwal. Akhirnya rombongan memutuskan kembali dengan melawan arus yang menyebabkan terjadi tabrakan dengan gelombang jamaah dari arah berlawanan. Dikatakan bahwa rombongan berhenti sejenak, akibatnya terjadi tarikan dan dorongan di jalan yang lebarnya sekitar 20 meter. Keadaan semakin buruk setelah rombongan jamaah Iran tersebut melakukan gerakan 'melawan arus'. Akhirnya terjadilah musibah tersebut.
Wartawan al Syarq al Awsath kemudian merujuk kamera CCTV yang ada di terowongan menuju jumrah, untuk memastikan kekeliruan posisi jamaah Iran. Akhirnya jamaah Iran mengakui hal ini setelah beberapa jam musibah terjadi.
Sesuai aturan muasasah pengurusan jamaah haji yang telah diterima semua pengendali jamaah untuk berkordinasi dengan semua pihak terkait, Pihak pengendali jamaah wajib memastikan keberangkatan seluruh jamaah dari muzdalifah menuju Mina dan setibanya di Mina.
Seluruh jamaah yang tahun ini berjumlah 1,3 juta wajib memasuki area perkemahan. Tujuannya agar jamaah dapat beristirahat dan mengumpulkan tenaga pasca perjalanan dari muzdalifah.
Kemudian ada pembagian kelompok yang dikordinasikan oleh pengendali tiap-tiap negara, pembimbing jamaah dan muthowwif utk persiapan melempar.
Juklak dan juknis disesuaikan dengan aturan pengendali jamaah, hal ini juga berlaku bagi delegasi jamaah dari Iran dan seluruh delegasi negara.
Sementara itu juru bicara pihak keamanan Kementerian Dalam Negeri Saudi, jendral Manshur Atturky mengatakan kepada al Syarq al Awsath bahwa adanya pengaturan kelompok sebagai panduan keamanan untuk mengatur jamaah haji di kota Mekah untuk menjamin keselamatan mereka sepanjang tahun.
Beliau menjelaskan bahaw panduan ini melingkupi panduan pergerakan jamaah dalam jumlah yang sangat besar selama pelaksanaan ibadah haji yang selaras dengan batasan waktu dan tempat yang ditetapkan syariat ataupun panduan untuk jamaah Umrah yang datang pada bulan Ramadhan.
Sumber: al Syarq al Awsath
Penerjemah: @TurmudziDm