Ex Diplomat Iran Ungkap Rencana Pengacauan Haji
Farzad Farhangian, seorang mantan diplomat Iran, mengungkapkan rencana Iran untuk mempermalukan Arab Saudi dengan mengacaukan musim haji tahun ini.
Dilansir kolalwatn.net pada Rabu (22/09/2015), rencana jahat itu dilakukan dengan memprovokasi ISIS melalui intelejen Iran. Mereka diarahkan agar menghancurkan tenda-tenda haji Syiah Iran dan Irak.
“Dalam pertemuan itu disepakati bahwa momentum paling tepat untuk menghancurkan rezim Saudi adalah pada musim haji ini. Jika hal itu tidak dilakukan maka mereka akan kehilangan misi besarnya,” tulis mantan diplomat iran itu dalam akun Twitternya.
Ia menambahkan Khamaeni menggaungkan mandat revolusi terutama setelah serangan Arab Saudi terhadap Yaman.
Farzad mengaku mendapat informasi penting itu dari seorang pejabat senior yang mendapatkan informasi langsung dari bagian keamanan Khamaeni.
“Perkara yang paling berbahaya yang diungkapkan oleh seorang pejabat senior Khamaeni bahwa seluruh sekutu akan melakukan kerusuhan selama musim haji,” jelas Farzad.
Menurut Farzad, pertemuan besar itu melibatkan semua pemimpin keamanan dengan Ali Khameni yang juga diikuti oleh Qassem Soleimani, Ali Akbar Velayati, Ali Larijani, dan Alaeddin Boroujerdi seminggu setelah Bulan Ramadhan tahun ini.
“Ada informasi yang sangat berbahaya dan telah disepakati, yaitu menggerakkan ISIS yang didanai oleh Khameni untuk melakukan pemboman dan pembunuhan, khususnya di kamp-kamp Iran atau orang-orang Syi’ah dari negara lainnya di daerah Mina atau Arafah,” ungkap Farzad.
“Hal ini bertujuan agar para jama’ah Iran, Iraq serta orang-orang Syi’ah dari negara lain menimbulkan kerusuhan sebagai bentuk protes atas tindakan Saudi membantu Pemerintah resmi Yaman,” tambah Farzad.
Menurut Farzad, rencana ini bertujuan memperlihatkan bahwa Saudi sudah tidak berdaya di hadapan umat Islam seluruh dunia dalam melindungi keamanan tempat-tempat suci tersebut.
“Saya tidak akan menyembunyikan informasi ini kepada siapapun. Yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah seorang pengecut. Mereka menginginkan pemerintahan Saudi hancur walaupun harus mengorbankan ribuan nyawa,” pungkas Farzad.
Namun pernyataan ini belum dapat dikonfirmasi, pihak Iran pun belum memberikan respon tekait tudingan Farzad. Sebaliknya, Ali Khamenei meminta Arab Saudi bertanggung jawab atas insiden maut di Mina.
“Pemerintah Saudi harus bertanggung jawab berat dalam insiden maut ini. Saudi juga harus memenuhi kewajibannya sesuai dengan hukum. Kesalahan di balik tragedi ini tidak boleh diabaikan,” tambah Khamenei.
http://detikislam.com
Dilansir kolalwatn.net pada Rabu (22/09/2015), rencana jahat itu dilakukan dengan memprovokasi ISIS melalui intelejen Iran. Mereka diarahkan agar menghancurkan tenda-tenda haji Syiah Iran dan Irak.
“Dalam pertemuan itu disepakati bahwa momentum paling tepat untuk menghancurkan rezim Saudi adalah pada musim haji ini. Jika hal itu tidak dilakukan maka mereka akan kehilangan misi besarnya,” tulis mantan diplomat iran itu dalam akun Twitternya.
Ia menambahkan Khamaeni menggaungkan mandat revolusi terutama setelah serangan Arab Saudi terhadap Yaman.
Farzad mengaku mendapat informasi penting itu dari seorang pejabat senior yang mendapatkan informasi langsung dari bagian keamanan Khamaeni.
“Perkara yang paling berbahaya yang diungkapkan oleh seorang pejabat senior Khamaeni bahwa seluruh sekutu akan melakukan kerusuhan selama musim haji,” jelas Farzad.
Menurut Farzad, pertemuan besar itu melibatkan semua pemimpin keamanan dengan Ali Khameni yang juga diikuti oleh Qassem Soleimani, Ali Akbar Velayati, Ali Larijani, dan Alaeddin Boroujerdi seminggu setelah Bulan Ramadhan tahun ini.
“Ada informasi yang sangat berbahaya dan telah disepakati, yaitu menggerakkan ISIS yang didanai oleh Khameni untuk melakukan pemboman dan pembunuhan, khususnya di kamp-kamp Iran atau orang-orang Syi’ah dari negara lainnya di daerah Mina atau Arafah,” ungkap Farzad.
“Hal ini bertujuan agar para jama’ah Iran, Iraq serta orang-orang Syi’ah dari negara lain menimbulkan kerusuhan sebagai bentuk protes atas tindakan Saudi membantu Pemerintah resmi Yaman,” tambah Farzad.
Menurut Farzad, rencana ini bertujuan memperlihatkan bahwa Saudi sudah tidak berdaya di hadapan umat Islam seluruh dunia dalam melindungi keamanan tempat-tempat suci tersebut.
“Saya tidak akan menyembunyikan informasi ini kepada siapapun. Yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah seorang pengecut. Mereka menginginkan pemerintahan Saudi hancur walaupun harus mengorbankan ribuan nyawa,” pungkas Farzad.
Namun pernyataan ini belum dapat dikonfirmasi, pihak Iran pun belum memberikan respon tekait tudingan Farzad. Sebaliknya, Ali Khamenei meminta Arab Saudi bertanggung jawab atas insiden maut di Mina.
“Pemerintah Saudi harus bertanggung jawab berat dalam insiden maut ini. Saudi juga harus memenuhi kewajibannya sesuai dengan hukum. Kesalahan di balik tragedi ini tidak boleh diabaikan,” tambah Khamenei.
http://detikislam.com