5 Makanan Khas Tradisional Bandung Wajib Coba
Memilih Bandung sebagai great escape memang ideal. Kamu bisa memilih beragam tempat wisata seperti Lembang dan Gunung Tangkuban Perahu hingga menjamurnya factory outlet yang memuaskan hasrat fashionista.
Jika berbicara tentang kulinernya, Bandung juga punya segudang nama dan jenis makanan lezat. Saat ini, meski telah banyak di’susupi’ banyak santanpan asal daerah lain di Indonesia hingga luar negeri seperti Ramen dan Sushi dari Jepang, Bandung ternyata masih menyimpan kentalnya nuansa jajanan tradisional.
Travelers, yuk kita absen di mana saja kuliner wajib sambang ketika berkunjung di kota yang disebut Paris van Java ini!
1. Surabi
Meski Serabi di beberapa daerah di Indonesia memiliki kekhasan bentuk dan cara penyajian tersendiri, jika berkunjung ke Bandung rasanya tidak lengkap jika melewatkan kuliner yang akrab disebut ‘Surabi’ di telinga masyarakat Sunda ini.
Surabi Bandung yang dimatangkan dengan tungku api kayu atau arang, kini hadir di antara penikmatnya dengan banyak modifikasi. Tidak hanya dengan kuah santan dan gula merah saja, topping pada cemilan berbahan dasar tepung dan ragi ini mulai berani menggunakan komposisi lainnya seperti keju, mayonese, hingga daging ayam.
Saat mampir di Bandung, tidak ada salahnya mencoba Surabi yang disajikan a la tradisional seperti menggunakan sirup gula merah, kinca wangi pandan, oncom, dan santan. Atau ingin coba sensasi topping baru dari Surabi? Surabi dengan banyak pilihan tersebut bisa Travelers menikmati sekaligus nongkrong cantik di Jalan Setiabudhi atau Cihapit, Bandung.
2. Perkedel Bondon
Sesungguhnya tidak ada yang terlalu spesial dari pangan berbahan dasar dari kentang ini. Tetapi, usaha cemilan yang dikembangkan secara turun temurun sejak tahun 1980an ini memiliki cara memasak yang masih tradisional. Yakni digoreng di atas kompor tungku yang apinya dihidupkan dari kayu atau arang.
Konon, kata “Bondon” yang mengidentikkan perkedel kentang ini terinspirasi dari waktu tersedianya di warung yang buka 24 jam. Karena Bondon yang meimiliki arti “wanita malam” ini hanya dapat dinikmati dari pukul 22.00 malam hingga lewat dini hari.
Makin malam, lapak Perkedel Bondon ini makin laris manis. Hal lantaran lokasinya yang strategis, di depan pintu Selatan Stasiun Hall Bandung (Jalan Kebon Jati). Bahkan saking ramainya, bagi pengunjungnya disediakan nomor antrian untuk dapat menyantap seporsi perkedel berisi 20 buah bulatan yang nikmat dimakan bersama saos sambal dan nasi ini.
3. Colenak
Kuliner asal Jawa Barat memang kerap kali menggunakan singkatan unik. Seperti Cimol dari kata ‘Aci (sagu) diemol (diemut)” dan Cilok atau “aci dicolok” yang pastinya sudah akrab di telinga travelers kan? Nah, Pegipegi mau nambahin lagi nih khasanah jajanan asal Bandung buat travelers yaitu Colenak alias “dicocol enak”.
Bagi travelers penggemar makanan manis tampaknya wajib untuk icip Colenak ketika bertandang ke Bandung. Sebab, kini jajanan dari tape bakar ini tidak hanya disajikan dengan parutan kelapa saja, akan tetapi topping gula merah yang juga dicampur buah seperti nangka dan durian.
Hingga kini, hangatnya jajanan Colenak ini masih terus ada di antara masyarakat Bandung. Padahal, konon cerita Colenak sudah ada sejak kependudukan Belanda di Indonesia. Hebatnya lagi, Colenak pernah menjadi buah tangan bagi para peserta Konfrensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung. Makin beragam deh kuliner Indonesia yang terkenal di mata dunia!
Penasaran dengan Colenak? Travelers bisa berkunjung ke salah satu tempat makan terkenal yang menyajikan Colenak di Jalan Ahmad Yani, Bandung.
4. Awug
Pegipegi mau ajak Traveles main tebak-tebakan nih. Coba ditebak ya, kata kuncinya adalah jajanan tradisional asal Bandung, berpenampilan bak Nasi Tumpeng yang mengerucut lancip ke atas, didominasi warna putih, dan rasanya manis. Dapatkan Travelers menebaknya?
Bagaimana, masih pada bingung? Travelers, jawaban yang Pegipegi maksud adalah Awug! Apakah kamu familiar dengan panganan yang satu ini? Awug yang terbuat dari tepung beras dan gula merah ini memang sudah jarang ditemui di masyarakat. Padahal, Awug yang penampilannya unik dan cantik karena baluran mozaik gula merah ini pas banget untuk mengganjal perut yang keroncongan di sore hari.
Serupa dengan Kue Putu, proses membuat Awug dilakukan dengan dikukus. Namun, untuk salah satu jajanan khas Kota Kembang ini, travelers harus menggunakan ‘aseupan’ atau bambu pengukus tradisional yang berbentuk segitiga dan melancip ke atas. Sementara itu, selain menggunakan bahan di atas, Awug juga dibubuhi kelapa dan sedikit garam.
5. Es Goyobod
Warna-warni cantik yang muncul dari Es Goyobod Pegipegi rekomendasikan sebagai minuman tradisional dari Kota Kembang. Selain ada tepung sagu aren yang diolah dan dipotong seperti agar-agar, di dalam segelas Es Goyobod juga terdiri kelapa muda, tape, ketan hitam, alpukat, dan kolang-kaling. Lalu, minuman yang memakai santan dan susu kental manis ini memang paling pas disajikan dengan es serut pada siang hari yang panas. Tidak heran, Es Goyobod kerap jadi pilihan masyarakat Bandung dan sekitarnya untuk berbuka puasa kala Bulan Ramadhan tiba.
Sementara itu, cerita mengenai sejarah Es Goyobod hingga saat ini masih simpang siur. Namun, sebagian besar masyarakat di Jawa Barat percaya, minuman ini berasal dari seorang warga Kampung Cibatu di Garut yang merantau dan memperkenalkan Es Goyobod ke Bandung tahun 1945an. [Mbah/pegipegi.com]
Jika berbicara tentang kulinernya, Bandung juga punya segudang nama dan jenis makanan lezat. Saat ini, meski telah banyak di’susupi’ banyak santanpan asal daerah lain di Indonesia hingga luar negeri seperti Ramen dan Sushi dari Jepang, Bandung ternyata masih menyimpan kentalnya nuansa jajanan tradisional.
Travelers, yuk kita absen di mana saja kuliner wajib sambang ketika berkunjung di kota yang disebut Paris van Java ini!
1. Surabi
Meski Serabi di beberapa daerah di Indonesia memiliki kekhasan bentuk dan cara penyajian tersendiri, jika berkunjung ke Bandung rasanya tidak lengkap jika melewatkan kuliner yang akrab disebut ‘Surabi’ di telinga masyarakat Sunda ini.
Surabi Bandung yang dimatangkan dengan tungku api kayu atau arang, kini hadir di antara penikmatnya dengan banyak modifikasi. Tidak hanya dengan kuah santan dan gula merah saja, topping pada cemilan berbahan dasar tepung dan ragi ini mulai berani menggunakan komposisi lainnya seperti keju, mayonese, hingga daging ayam.
Saat mampir di Bandung, tidak ada salahnya mencoba Surabi yang disajikan a la tradisional seperti menggunakan sirup gula merah, kinca wangi pandan, oncom, dan santan. Atau ingin coba sensasi topping baru dari Surabi? Surabi dengan banyak pilihan tersebut bisa Travelers menikmati sekaligus nongkrong cantik di Jalan Setiabudhi atau Cihapit, Bandung.
2. Perkedel Bondon
Sesungguhnya tidak ada yang terlalu spesial dari pangan berbahan dasar dari kentang ini. Tetapi, usaha cemilan yang dikembangkan secara turun temurun sejak tahun 1980an ini memiliki cara memasak yang masih tradisional. Yakni digoreng di atas kompor tungku yang apinya dihidupkan dari kayu atau arang.
Konon, kata “Bondon” yang mengidentikkan perkedel kentang ini terinspirasi dari waktu tersedianya di warung yang buka 24 jam. Karena Bondon yang meimiliki arti “wanita malam” ini hanya dapat dinikmati dari pukul 22.00 malam hingga lewat dini hari.
Makin malam, lapak Perkedel Bondon ini makin laris manis. Hal lantaran lokasinya yang strategis, di depan pintu Selatan Stasiun Hall Bandung (Jalan Kebon Jati). Bahkan saking ramainya, bagi pengunjungnya disediakan nomor antrian untuk dapat menyantap seporsi perkedel berisi 20 buah bulatan yang nikmat dimakan bersama saos sambal dan nasi ini.
3. Colenak
Kuliner asal Jawa Barat memang kerap kali menggunakan singkatan unik. Seperti Cimol dari kata ‘Aci (sagu) diemol (diemut)” dan Cilok atau “aci dicolok” yang pastinya sudah akrab di telinga travelers kan? Nah, Pegipegi mau nambahin lagi nih khasanah jajanan asal Bandung buat travelers yaitu Colenak alias “dicocol enak”.
Bagi travelers penggemar makanan manis tampaknya wajib untuk icip Colenak ketika bertandang ke Bandung. Sebab, kini jajanan dari tape bakar ini tidak hanya disajikan dengan parutan kelapa saja, akan tetapi topping gula merah yang juga dicampur buah seperti nangka dan durian.
Hingga kini, hangatnya jajanan Colenak ini masih terus ada di antara masyarakat Bandung. Padahal, konon cerita Colenak sudah ada sejak kependudukan Belanda di Indonesia. Hebatnya lagi, Colenak pernah menjadi buah tangan bagi para peserta Konfrensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung. Makin beragam deh kuliner Indonesia yang terkenal di mata dunia!
Penasaran dengan Colenak? Travelers bisa berkunjung ke salah satu tempat makan terkenal yang menyajikan Colenak di Jalan Ahmad Yani, Bandung.
4. Awug
Pegipegi mau ajak Traveles main tebak-tebakan nih. Coba ditebak ya, kata kuncinya adalah jajanan tradisional asal Bandung, berpenampilan bak Nasi Tumpeng yang mengerucut lancip ke atas, didominasi warna putih, dan rasanya manis. Dapatkan Travelers menebaknya?
Bagaimana, masih pada bingung? Travelers, jawaban yang Pegipegi maksud adalah Awug! Apakah kamu familiar dengan panganan yang satu ini? Awug yang terbuat dari tepung beras dan gula merah ini memang sudah jarang ditemui di masyarakat. Padahal, Awug yang penampilannya unik dan cantik karena baluran mozaik gula merah ini pas banget untuk mengganjal perut yang keroncongan di sore hari.
Serupa dengan Kue Putu, proses membuat Awug dilakukan dengan dikukus. Namun, untuk salah satu jajanan khas Kota Kembang ini, travelers harus menggunakan ‘aseupan’ atau bambu pengukus tradisional yang berbentuk segitiga dan melancip ke atas. Sementara itu, selain menggunakan bahan di atas, Awug juga dibubuhi kelapa dan sedikit garam.
5. Es Goyobod
Warna-warni cantik yang muncul dari Es Goyobod Pegipegi rekomendasikan sebagai minuman tradisional dari Kota Kembang. Selain ada tepung sagu aren yang diolah dan dipotong seperti agar-agar, di dalam segelas Es Goyobod juga terdiri kelapa muda, tape, ketan hitam, alpukat, dan kolang-kaling. Lalu, minuman yang memakai santan dan susu kental manis ini memang paling pas disajikan dengan es serut pada siang hari yang panas. Tidak heran, Es Goyobod kerap jadi pilihan masyarakat Bandung dan sekitarnya untuk berbuka puasa kala Bulan Ramadhan tiba.
Sementara itu, cerita mengenai sejarah Es Goyobod hingga saat ini masih simpang siur. Namun, sebagian besar masyarakat di Jawa Barat percaya, minuman ini berasal dari seorang warga Kampung Cibatu di Garut yang merantau dan memperkenalkan Es Goyobod ke Bandung tahun 1945an. [Mbah/pegipegi.com]