Jhoda Hamil Beneran Atau Bohongan?
Cerita Jodha Akbar di ANTV malam malam ini semakin menarik. Jodha dinyatakan hamil oleh tabib istana. Pernyataan Tabib tentang Jodha hamil berdampak besar bagi semua orang.
1. Jodha menuduh Jalal telah ingkar janji, Jodha menuduh Jalal telah menyetubuhinya tanpa izin saat di tenda ketika tragedi badai salju.
2. Jalal yang merasa tidak pernah berhubungan intim dengan Jodha, merasa dikhianati dan curiga Jodha memiliki laki-laki lain yang ia cintai.
3. Ibunda ratu hamida dan keluarga Agra yang dekat dengan Jodha merasa sangat bahagia mengetahui Jodha hamil
4. Rukaiyah merasa cemburu dan menuduh Jalal telah berbohong kepadanya.
5. Maham Anga bingung apa yang harus ia lakukan.
6. Adam Khan merasa terancam atas bayi yang sebenarnya tidak dikandung oleh jodha.
Jalal mengatakan, "aku 
menghormati usia dan pengalamanmu, kalau tidak aku sudah menghukummu." 
Tabib 
meminta
 Jalal agar tenang, dia berkata kalau apapun perintah Jalal akan di 
laksanakannya, "tapi tolong katakan apa salahku?" Jalal berteriak dengan
 lantang, "kesalahanmu adalah kau mengatakan kalau Ratu Jodha hamil, 
padahal aku tidak pernah tidur dengan dia. Lalu aku menuduhnya 
berhubungan dengan orang lain. Aku meragukan dan mempertanyakan 
karakternya, tapi apa yang kulihat, penjahat manapun tidak akan pernah 
semarah dia. Dia terlihat sangat terluka dan itu membuktikan 
kejujurannya. Dan kau yang bertanggung jawab atas semua ini! Aku dan 
Ratu Jodha yang menanggung semua kesalahanmu! Dia sedang sedih. Dia 
mengaku tidak bersalah. Kadang aku berkata jujur untuk menghibur dia. 
Dan kadang aku bohong untuk selamatkan dia. Kau yang bertanggung jawab 
untuk ini! Sebelum aku memenggalmu, katakan padaku yang sejujurnya! Kenapa
 kau melakukan ini? Siapa yang telah menyuapmu untuk berbohong? 
Katakan!" Tabib mengatakan kalau dirinya tidak bersalah dan dia juga 
tidak menerima suap dari siapapun. Dia mengumumkan kehamilan Jodha 
berdasarkan kondisi dan gejala yang di alami Jodha. Kalaupun tabib lain 
yang memeriksanya, pasti akan memberikan kesimpulan yang sama.
 Salima bertanya pada tabib kalau mungkin ada alasan lain yang bisa 
menjadi penyebab kondisi dan gejala yang dialami Jodha? Tabib menjawab 
kalau keanehan alam sering terjadi. Seringkali gejalanya keliru. Kalau 
ratu Jodha tidak hamil pasti ada hal lain yang jadi penyebabnya, "kadang
 beberapa makanan bisa menyembuhkan penyakit tapi bisa juga menyebabkan 
sakit.
Sinopsis Jodha Akbar episode 109. Ruqaiya
 menemui Jalal. Jalal menyambutnya dengan senyuman dan berkata meskipun 
Ruq marah tapi dia tahu Ruq akan datang bertanya padanya. jalal menyuruh
 Ruq mengatakan apa pertanyaanya. Ruq bertanya kenapa Jalal memainkan 
permainan ini? Pertama dia bilang tidak tidur dengan Jodha, lalu 
mengakuinya. Pertama meragukan bayi ini, lalu menerimanya,  "kenapa kau 
memainkan permainan Jahat seperti ini, Jalal?" Jalal juga ingin tahu, 
ruq bilang dia tidak percaya lagi pada temannya, tapi percaya pada 
Kaisar. Apapun yang di lakukannya, dia meminta Ruq agar menunggu, karena
 kebenaran pasti akan terungkap di saat yang tepat.
Salima
 duduk di kamarnya sambil berpikir, siapa yang ingin menciptakan 
perselisihan antara Jalal dan Jodha? Hubungan mereka berantakan. Rahim 
datang membawakan obat untuk Salima danmenyuruh meminumnya. Salima 
mengambil botol di tangan Rahim dan menuangnya, ternyata botol itu 
kosong. Salima tahu kalau Rahim sedang berpura-pura sebagai tabib. 
Salima dengan gemas mencubit pipi Rahim dan tertawa. Ruqaiya datang 
menemui Salima dan bertanya kenapa Rahim memberinya obat. Salim 
mengatakan kalau ibunya sakit, mual-mual dan muntah karena itu dia 
memberinya obat. Ruq berkata kalau akhir-akhir ini banyak sekali yang 
sakit, Jodha lalu Salima. Ruq menemui Salima untuk menanyakan kenapa 
Jalal merubah kebiasaanya, bisanya dia membicarakan masalah penting 
dengan Ruq, tapi kini dengan Salima. Tapi yang paling tidak di mengerti 
oelah Ruq adalah jalal sekarang sangat mentolerir perbuatan Jodha. 
Karena menurutnya, sesuai apa yang di katakan Jalal, Ruq yakin kalau 
Jodha berselingkuh. Salima menegurnya karena mencurigai Jodha. 
Sepeninggal
 Jodha, jalal mendekati satu sisi timbangan, meletakan cincin Jodha di 
sana. lalu pergi ke satu sisi dan meletakan cincin yang lain di sana. 
Lalu Jalal berkata, "aku terpaksa melakukan itu untuk menyelamatkanmu 
dari dibenci semua orang. Aku terpaksa berbohong untuk pertama kalinya 
di depan semua orang. Tak apa kau membenciku, aku terima itu...." Sinopsis Jodha Akbar episode 110
1. Jodha menuduh Jalal telah ingkar janji, Jodha menuduh Jalal telah menyetubuhinya tanpa izin saat di tenda ketika tragedi badai salju.
2. Jalal yang merasa tidak pernah berhubungan intim dengan Jodha, merasa dikhianati dan curiga Jodha memiliki laki-laki lain yang ia cintai.
3. Ibunda ratu hamida dan keluarga Agra yang dekat dengan Jodha merasa sangat bahagia mengetahui Jodha hamil
4. Rukaiyah merasa cemburu dan menuduh Jalal telah berbohong kepadanya.
5. Maham Anga bingung apa yang harus ia lakukan.
6. Adam Khan merasa terancam atas bayi yang sebenarnya tidak dikandung oleh jodha.
Sinopsis Jodha Akbar episode 109 by Jonathan Bay. 
 Jalal dan Salima diiringi para pengawal menemui tabib yang mengatakan 
kalau Jodha Hamil. Tabib segera berdiri dan memberi salam. Jalal dengan 
marah berkata kalau di a datang bukan untuk mendengar salamnya. Tabib 
merasa heran mendengar Jalal berkata begitu. 
 Bisa jadi Ratu Jodha memakan sesuatu atau seseorang mungkin telah
 memberi sesuatu yang akan membuat orang berpikir kalau dia hamil." 
Jalal dan Salima terperanjat kaget. Mereka mungkin tidak terpikir sampai
 kesitu. Tabib memberi contoh ramuan yang bisa menunjukan gejala 
kehamilan antara lain adalah campuran daun pisang dan akar. Tabib 
mengatakan kalau dia pernah melihat kasus seperti itu beberpa tahun yang
 lalu. Tabib 
berkata kalau kasus itu terjadi pada orang biasa, sedangkan Jodha adalah keluarga kerajaan yang pasti punya banyak musuh. Tabib juga mengatakan kalau Ruq juga pernah mengalami hal yang sama. Jalal bertanya apakah ada obat penawarnya? Tabib berkata ada. dia memberikan
 obat pada Jalal dan menyuruh meminumkannya pada Jodha. Kalau setelah 
empat jam setelah meminum obat itu Jodha memuntahkan cairan biru makan
 artinya Jodha tidak hamil. Tabib mengatakan tabib adalah manusia juga 
yang tidak lepas dari kesalahan. Mereka membaca gejala untuk mengetahui 
penyakit dan obatnya. Jalal bertanya, "tapi bagaimana aku akan 
meminumkan ramuan ini pada ratu Jodha?" Salima berkata kalau urusan itu 
serahkan pada dirinya saja. Jalal mengangguk. Tabib memberi salam. Jalal
 dan Salima kembali ke istana.
Sementara itu, 
Hamida sedang menginterogasi Jodha dengan menanyakan siapa ayah bayi 
yang di kandungnya. Hamida berkata kalau Jalal sudah menginginkan anak 
sejak lama dan mereka sedang menanti ahli waris tahta kerajaan. Mereka 
semua senang mendengar Jodha hamil, tapi kenyataan ini menghancurkan 
harapan mereka semua. Hamida bertanya, "kalau jalal tidak pernah 
berhubungan intim denganmu, bagaimana kau bisa hamil? Siapa ayah bayi 
ini?"
 Gulbadan dan Jiji anga terlihat tegang, begitu pula Moti. Sedangkan 
Maham tersenyum licik. Hamida berkata kalau Jodha membuat kesalahan ini 
maka dia tidak punya hak tinggal di istana dan menjadi bagian keluarga 
mughal. Hamida akan mengatakan pada dunia kalau Jodha mati setelah jatuh
 dari kuil atau lompat di kolam kerajaan, apapun yang jelas dia tidak 
akan mengijinkan Jodha tinggal di istana Agra lagi.
Sinopsis Jodha Akbar episode 109. Jodha dengan tatapan terluka berkata, "Ibu, selama ini kupikir hanya kau satu-satunya orang di Agra
 yang memahami diriku. Tapi pertanyaanmu ini telah membuktikan kalau aku
 salah. Kau bertanya padaku siapa ayah dari bayi ini?" Hamida menjawab, 
"benar! Itu yang aku ingin tahu! Karena aku yakin anakku tidak akan 
pernah berbohong tentang sesuatu yang serius! Kenapa dia bilang kalau dia tidak pernah berhubungan intim denganmu?" 
Jalal
 datang dan dengan tenang dia berkata, "kau telah salah sangaka, ibu. 
Aku memang pernah berhubungan intim dengan Jodha." Semua orang terkejut 
mendengar penyataan Jalal. Maham anga terlihat tidak terima. Dia mengatakan kalau Jalal mengatakan itu untuk melindungi Jodha, karena kalau benar jalal pernah tidur dengan Jodha kenapa
 muncul keraguan ini? Jalal berkata kalau dirinya ragu bahwa seseorang 
bisa hamil hanya dengan satu kali berhubungan. Mendengar itu Jodha 
berusaha menenangkan dirinya, Hamida menatap Jalal dengan tatapan tak 
percaya. Lanjut Jalal, "Jadi kupikir kalau Jodha berhubungan 
gelap
 dengan pria lain. Tapi sekarang aku yakin kalau akulah ayah dari bayi 
ini." Jodha tak bisa menahan diri lagi, dengan geram dia berkata, "aku 
benci nasibku. Kenapa aku menikah dengan orang sepertimu. Kau bilang 
tidak berhubungan denganku, sekarang kau bilang pernah. Kau menanyakan 
siapa ayah bayi ini, sekarang kau mengaku kalau ini bayimu. Katakan yang
 jelas, apa maumu? Apa tujuanmu? Ataukan aku benar tentang dirimu. 
Apakah ini hanya permainan bagimu? Aku tidak pernah katakan ini di depan
 siapapun. Tapi hari ini akau akan katakan di depan semua orang kalau 
aku membencimu! AKu benci padamu sejak aku menikah denganmu! Aku benci 
malam di mana aku di perlakukan 
seperti ini dan aku benci bayi ini yang ada di kandungaku gara-gara 
dirimu! Cih.. kau harus malu!" Dengan tangis penuh kebencian Jodha membalikan badan menjauhi Jalal. 
Hamida dengan marah bertanya, "Jalal kalau bayi ini anakku, kenapa
 kau mengatakan kalau ini bukan?" Dengan tenang Jalal menjawab, "seperti
 yang kukatakan ibu, aku ingin tahu kalau Jodha pernah berhubungan 
dengan pria lain selain aku" Hamida berteriak geram, "apakah ini lelucon
 bagimu? Kau ini kaisar, bukan pria biasa. Kalau raja melakukan 
kesalahan sekali saja, rakyat akan berpikir kalau mereka juga boleh 
melakukan kesalahan yang sama." Jalal berkata, "ibu, kau..." Hamida 
memotong kata-kata Jala, "cukup! Jangan panggil aku ibu! Kau telah 
membuatku malu...." Hamida mengatakan gara-gara Jalal dia menjadi sangat
 malu pada Jodha karena telah menuduhnya yang bukan-bukan. Jalal berkata
 kalau ibunya tak perlu marah, "apa yang salah kalau aku ingin tahu 
apakah dia punya hubungan dengan pria lain? ~Jodha menatap Jalal dengan penuh
 kebencian~ Aku tak punya bukti untuk membuktikan kesucian dia."  Hamida
 mengangkat tanganya hendak menampar Jalal, semua orang kaget, "aku 
berharap tidak mengatakan kalau aku datang kesini sebagai mariam makani 
dan bukan sebagai ibumu. Kalau tidak, hari ini aku sudah menamparmu 
untuk pertama kalinya.." Hamida berharap kalau jalal bukan penguasa, 
bukan kaisar. Dia berharap kalau orang lain yang mengatakan ini. Hamida 
lalu mengusir Jalal agar pergi dari hadapannya sebelum dia melupakan 
kehormatan permaisuri dan kaisar. Lalu Jalal memberi hormat dan pergi 
meninggalkan mereka. 
Hamida
 dengan perasaan menyesal dan malu mendekati Jodha dan memohon agar 
Jodha mau memaafkan dirinya karena telah salah sangka. Dia meminta Jodha
 menghukumnya. Jodha berkata kalau orang tua hanya mendoakan anak muda, 
bukan meminta maaf dari mereka. Jodha mengatakan kalau di tidak marah 
pada Hamida, dia hanya marah pada Jalal. Karena dia tidak menghargai 
kehormatan, kesucian dan kewajiban wanita. Mertua dan menantu itupun 
kemudian saling berpelukan. Melihat itu maham anga geleng-geleng kepala 
tak percaya.
Salima
 mengunjungi Jodha sambil membawa segelas minuman. Melihat kesedihan 
Jodha, Salima berkata agar Jodha tidak menahan air matanya, "menangislah
 kalau kau mau. Itu akan membuatmu merasa lebih baik." Jodha mengusap ai
 mata yang terbendung di sudut matanya. Salima bertanya apakah Jodha 
percaya padanya? Jodha menjawab kalau dia sangat percaya pada Salima. 
Salima meminta Jodha meminum jus mawar yang di bawanya. Jodha menolak 
karena dia merasa tidak ingin minum apapun. Salima memaksa dan kalau 
Jodha tidak mau meminumnya juga dia akan menganggap kalau Jodha marah 
padanya. Untuk menyenangkan hati Salima, Jodha meminum jus itu. Jodha 
memuji kalau Jus itu sangat manis seperti Salima. Salima mengucapkan 
terima kasih dan pergi.
Jalal
 berdiri di depan timbangan besar dengan galau. Dia merasa kalau waktu 
terbuang percuma untuk membuktikan kalau Jodha tiak hamil. Jalal ingin 
segera memecahkan masalah itu. Jodha datang menghampirinya. Dengan penuh
 kebencian dia memandang Jalal yang tak mau balas menatapnya. Lama Jodha
 menunggu Jalal bersuara, tapi jalal hanya diam dan memandang ke tempat 
lain. Akhirnya Jodha yang berkata, "jangan kuatir, aku kesini bukan 
untuk mengutukmu karena telah merampas kehormatanku. Karena kalau kau 
bisa ucapkan hal semacam itu pada ibumu, kau takkan bisa tunjukan rasa 
hormat padaku. Kau tidak peduli tentang reputasi dan menuduhku di depan 
semua orang. Orang macam apa kau ini yang mulia? Pertama, kau manfaatkan
 situasi saat aku pingsan. Kau berhubungan intim denganku melawan 
kehendakku. Lalu kau menuduhku tidak suci. Kau meragukan bayi ini. Aku 
sangat membencimu!" Apapun yang dikatakan Jodha, Jalal tidak bereaksi 
apa-apa. Dia tidak membalas ataupun memandang Jodha. Wajah kerasnya 
seperti membeku. Melihat itu Jodha segera pergi meninggalkannya
Comments
Post a Comment
Weblog ini dikunjungi ribuan orang tiap harinya. Terima Kasih atas Kunjungan Anda. Berikan kritik, saran, dan/atau tanggapanmu di kolom komentar. :-)