Lagi Seorang Misionaris Kristen Masuk Islam
Lagi dan lagi Alloh menunjukkan kuasanya. Seorang penentang islam malah akhirnya masuk islam. Mungkinkah Ahok akan masuk islam? Hanya Alloh yang tahu dan maha berkehendak.
Dr. Gary Miller
(Misionaris Kristen), Sang Penantang Al Quran: “Melakukan Riset Panjang Untuk
Mencari Kesalahan Al Qur’an !”
DR. Gary Miller, adalah seorang ilmuwan matematika
asal Kanada.
Selain menjadi anggota dewan ahli di universitas,
Miller juga aktif sebagai misionaris Kristen. Miller adalah ilmuwan yang sangat
meminati bidang logika dan hal-hal logis.
Pada awalnya, dia berpikir bahwa Al-Qur’an yang
turun 14 abad yang lalu itu hanya membahas berbagai masalah di masa lalu.
Namun seiring dengan menguatnya arus Islam di
Barat, Miller pun terdorong untuk mempelajari Al-Quran lebih mendalam dengan
tujuan mencari celah-celah kesalahannya, sekaligus membuktikan ketidakotentikan
kitab suci umat Muslim itu.
Miller mengatakan, “Mulai hari itu, saya membaca
Al-Quran untuk mencari celah-celah kesalahan kitab ini. Melalui usaha ini, saya
berharap dapat mengangkat derajat pemeluk agama Kristen di hadapan ummat Islam.”
Dikatakannya pula, “Karena Al-Quran diturunkan 14
Abad yang lalu di padang pasir, saya berpikir bahwa kitab ini sangat terbelakang
serta dipenuhi dengan kekurangan. Namun semakin saya membaca Al-Quran, saya
malah semakin menemukan kebenaran yang membuat saya terkesima. Saya menyadari
bahwa Al-Quran ternyata membahas berbagai masalah yang sama sekali tak
ditemukan di kitab samawi lainnya.
Kitab ini membuat saya semakin penasaran untuk
mempelajari lebih mendalam lagi. Ketika membaca surat An-Nisa’ ayat 82, saya
sangat terkejut. Ayat tersebut menyebutkan; “Maka apakah mereka tidak
memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah,
tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”
Tentunya, hal yang dialami oleh cendekiawan asal
Kanada ini bukanlah yang pertama kali terjadi bagi seorang non-muslim. Al-Quran
adalah samudera yang tak ada batasnya dan mengandung mutiara ilmu yang tak ada
habis-habisnya untuk digali.
Sejak 14 abad lalu, para pemikir dan cendikiawan
dalam berbagai bidang mengarungi lautan ilmu yang tertuang dalam kitab ini.
Namun sedemikian luas dan dalamnya samudera Al Quran, membuat mereka belum
mampu menemukan tepi atau akhir dari lautan ilmu ini.
Oleh karena itu, mereka hanya bisa pasrah sambil
memuji keagungan dan kebesaran Allah Swt. Al-Quran dalam surat Furqon ayat 1
menyebutkan: “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Quran)
kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.”
Sebagai seorang ilmuwan, Dr. Gary Miller memahami
bahwa mengenali dan membandingkan berbagai pendapat adalah salah satu metode
ilmiah dalam rangka membuktikan kebenaran. Dia juga mengatakan, “Al-Quran
dengan ayat-ayat yang sangat lugas mengajak manusia untuk berpikir. Di dunia
ini, tak ada seorang penulis pun yang menulis sebuah buku, kemudian dengan
penuh keyakinan meminta semua pihak untuk membuktikan kesalahan-kesalahannya.”
Dr. Miller juga mengatakan, “Di saat mempelajari
Al-Quran, saya menanti ayat yang menyinggung peristiwa-peristiwa yang dialami
oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti
wafatnya Sayidah Khadijah atau kehidupan anak-anaknya. Namun, saya malah
dikejutkan oleh surat yang bernama Maryam. Sedangkan dalam kitab Injil dan
Taurat, tak ada satupun surat khusus dengan nama Maryam. Selain itu, Al-Quran
menyebut nama Isa Al-Masih sebanyak 25 kali, sedangkan kitab ini hanya menyebut
nama Rasulullah Muhammmad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak 5 kali. Bahkan, tak ada
surat yang menyebutkan nama putri atau istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Namun, cendekiawan Barat ini masih belum mantap
dengan apa yang didapatkannya. Ia pun kembali melanjutkan mencari
kesalahan-kesalahan Al-Quran. Kali ini, ia dikejutkan oleh ayat lainnya, yaitu
Surat Al Anbiya ayat 30, yang berbunyi:
أَوَلَمۡ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَنَّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضَ ڪَانَتَا رَتۡقً۬ا فَفَتَقۡنَـٰهُمَاۖ وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ
شَىۡءٍ حَىٍّۖ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ
“Dan apakah orang-orang yang
kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah
suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…”
Miller berkata, “Ayat ini menyinggung masalah
ilmiah yang penemunya mendapatkan penghargaan Nobel pada tahun 1973. Ayat ini
menjelaskan teori “Big Bang” yang menghasilkan penciptaan dunia, langit, dan
bintang-bintang.”
Miller melanjutkan, “Bagian akhir ayat tersebut
menyebutkan bahwa air adalah sumber kehidupan. Ini merupakan salah satu
keajaiban penciptaan alam yang baru dipahami oleh sains modern. Ilmuwan modern
membuktikan bahwa sel hidup terbentuk dari sitoplasma atau zat separuh cairan
lekat, sedangkan bagian inti sitoplasma bersumber dari air. Dengan mempelajari
ayat ini, saya sama sekali tidak lagi mempercayai klaim-klaim bohong yang menyebut
Al-Quran sebagai buatan Muhammmad Shallallahu ‘alaihi wasallam semata.
Bagaimana mungkin Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang tak bisa menulis
dan membaca sebelum diturunkannya Al-Quran, 1400 tahun yang lalu, tiba-tiba
dapat berbicara soal materi dan gas yang membentuk dunia?”
Akhirnya, riset panjang ini menyebabkan Dr. Gary
Miller tunduk menerima Islam sebagai agama yang benar. Dia kini aktif menulis
berbagai makalah terkait mukjizat-mukjizat sains yang tercantum dalam Al-Quran.
Di antara karya-karya Miller berjudul “Al-Qur’an Yang Menakjubkan”, “Perbedaan
Al-Quran dan Kitab Injil”, dan “Pandangan Islam tentang Metode-Metode Pemberian
Kabar Gembira”.
Di samping berbicara mengenai mukjizat dan
keagungan Al-Quran, Dr. Gary Miller juga membahas masalah lainnya. Dia
mengatakan, “Di antara mukjizat Al Quran adalah menyampaikan ancaman-ancaman
untuk manusia di masa mendatang yang tak bisa diprediksikan oleh manusia. Hal
ini tak bisa diprediksi oleh manusia karena manusia seringkali menjadikan eksperimen
sebagai tolak ukur kebenaran.
Al-Qur’an juga mengidentifikasi sahabat dan musuh
ummat Islam. Selain itu, kitab ini juga memperingatkan persahabatan dengan
orang-orang musyrik dan mengingatkan bahwa ummat kristiani adalah sahabat yang
paling dekat dengan umat Islam. Lebih dari itu, Al Quran mengemukakan data yang
konkrit dan ini adalah di antara metode Al-Quran yang luar biasa.”
Menurut Miller, “Al-Quran juga menarik perhatian
para pembacanya pada hal-hal yang spesifik, bahkan kitab ini juga menyampaikan
informasi-informasi baru. Informasi semacam ini tak pernah disinggung dalam
kitab samawi lainnya. Sebagai contoh, surat Al-Imran ayat 44 menyampaikan
peristiwa undian untuk mengasuh Sayidah Maryam as. Ayat tersebut menyebutkan,
“Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan
kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika
mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara
mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika
mereka bersengketa.”
Dikatakannya pula, “Dalam Kitab Injil, jika kita
ingin lebih mengetahui sebuah cerita atau mengkaji permasalahan, seringkali
kita tidak mendapatkan jawabannya di kitab itu dan bahkan kita harus merujuk sumber-sumber
referensi lainnya. Sementara Al-Quran menyatakan, jika seseorang ragu akan
kebenaran yang disampaikannya, maka Al Quran sendiri yang akan menjawabnya.
Namun, setelah saya mempelajari kitab ini secara detail, saya menyimpulkan
bahwa tak seorangpun dapat menanggapi tantangan Al-Quran ini, karena pada
prinsipnya, informasi-informasi dalam Kitab ini mengungkap peristiwa masa lalu,
masa kini, dan masa mendatang.”
Pada tahun 1977, Miller terlibat debat terbuka
dengan penceramah Islam terkenal pakar Kristologi; Ahmad Deedat (gurunya DR
Zakir Naik). Logikanya jelas dan pembenarannya tampak berdasarkan niat baik
untuk mencapai kebenaran tanpa kebanggaan beragama atau prasangka buruk. Banyak
orang yang kemudian memperkirakan bahwa ia akan segera memeluk Islam setelah
debat itu.
Pada tahun 1978 Miller memutuskan memeluk Islam
dan mengganti namanya menjadi Abdul Ahad Omar. Dia bekerja selama beberapa
tahun di Universitas Minyak & Mineral di Saudi Arabia dan kemudian
mengabdikan hidupnya untuk da’wah melalui program TV dan ceramah-ceramah umum
tentang Islam.
Pesan Dr. Gary Miller kepada umat Muslim:
“Wahai ummat Islam, kalian
tak mengetahui betapa Allah Subhanahu wa ta’ala telah melimpahkan kemuliaan
kepada kalian, yang tak dimiliki oleh agama-agama lain. Untuk itu, bersyukurlah
karena kalian telah menjadi muslim. Berpikirlah mendalam untuk mengungkap
kebenaran-kebenaran yang indah dalam Al-Quran. Saya mempelajari Al-Quran secara
mendalam, dan kitab inilah yang menyebabkanku mendapatkan hidayah Ilahi.”
Referensi:
http://www.islamforchristians.com/gary-miller-man-challenged-quran/
https://www.youtube.com/watch?v=We3RxtyJMKA